Tuesday, 1 March 2016

Kursi Kekuasaan Ibu Kota

“Namun dengan mundurnya Ridwan Kamil dari peperangan perebutan kekuasaan ibukota membuat suhu politik ibu kota menjadi sedikit mereda.”

MUNCULNYA prediksi namanama yang cukup memiliki pengaruh dan kekuatan dalam perebutan kursi kekuasaan ibukota membuat suhu politik ibukota memanas.

Calon petahana Basuki Cahya Purnama ”Ahok” yang berencana mencalonkan kembali dengan suara independen memiliki lawan bukan orang-orang sembarangan. Mereka merupakan lakon yang juga berhasil dalam bidang serta wilayahnya. Prestasi yang dimiliki sang lawan juga tidak kalah penting dan mampu mengusung daerahnya ke arah yang bisa dikatakan maju.

Ir Tri Rismaharini MT, Prof Dr Yusril Ihza Mahendra SH MSc, Mochammad Ridwan Kamil ST MUD, merupakan nama-nama yang muncul sebagai predisi lawan dari sang petahana untuk menuju ke perebutan kursi kekuasaan ibu kota yang mesti di perhitungkan. Namun dengan mundurnya Ridwan Kamil dari peperangan perebutan kekuasaan ibukota membuat suhu politik ibu kota menjadi sedikit mereda.

Namun tidak cukup mendingin saat kedua lawan yang telah diprediksi tersebut berpeluag untuk tetap ikut dalam ajang tersebut. Yusril yang diusung oleh Partai Bulan Bintang, Risma yang diusung oleh Partai PDI Perjuangan yang juga termasuk partai pengusung Jokowi sebagai Presiden.

Citra Risma yang telah bagus dalam membangun Surabaya akan cukup membantu PDI Perjuangan dalam mengusungnya menuju DKI 1. Berbagai prestasi yang telah dicapai oleh Risma bukan sesuatu hal yang mudah untuk dicapai, hanya pemimpin yang tegas dan memiliki dedikasi yang tinggi mampu untuk mengubah Surabaya menjadi seperti ini.

Sedangkan Yusril merupakan ahli tata negara yang kredibilitasnya, dan pengetahuannya tentang tata negara sudah tidak perlu ditanyakan kembali. Pandangan-pandangan tentang sistem ideal yang seharusnya bisa diterapkan di Indonesia membuat Yusril menjadi tokoh yang diperhitungkan, dan dihormati.

Mungkin akan membuat suhu politik semakin memanas di saat partai yang bisa dikatakan berkekuatan yang berkembang dengan partai yang sudah memiliki kekuatan yang maju. Namun kekuatan Sang Petahana juga patut untuk diperhitungkan. Meskipun Ahok maju dengan suara independen namun prestasi yang telah dia capai merupakan prestasi yang sangat membanggakan dan mampu membawa DKI menjadi daerah yang maju nan indah.

Meskipun banyak mengundang kontroversial, namun ketegasan yang ditunjukkan Ahok merupkan langkah progresif yang mmpu membawa DKI menjadi daerah yang lebih maju lagi. Dengan beberapa calon yang sama kuat membuat partai partai yang belum memunculkan calon sempat gigit jari atau memilih untuk membuat koalisi dengan calon yang telah diprediksikan.

Partai Gerindra yang sudah kehilangan salah satu calonnya untuk maju menuju DKI 1 tidak patah semangat. Mereka masih memiliki beberapa calon yang juga patut untuk diperhitungkan. Meskipun mereka sampai sekarang masih belum mengeluarkan nama calonnya, namun Partai Gerindra Optimistis dengan calon yang akan diusungnya menuju DKI 1.
Suhu politik yang sudah muncul saat ini sudah mulai membuat atmosfir panas. Pertarungan antara calon kandidat yang akan maju menuju DKI 1 merupakan calon yang membanggakan negara Indonesia. Semoga dengan adanya yang terpilih untuk melanjutkan kekuasaan DKI 1 mampu membawa DKI ke arah yang lebih baik lagi.
 
Sunny Ummul Firdaus, Dosen FH UNS
Suara Merdeka, -2/03/2016
Ketua Devivi Pemilu dan Demokrasi Pusat Studi Demokrasi dan Ketahanan Universitas Sebelas Maret (UNS)

0 comments: