Thursday, 25 February 2016

LGBT Bisa DIsembuhkan

Sebenarnya, tidakadaorang terlahirdenganfitrahmenjadi lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Fitrah tidak bisa dijadikan ”kambing hitam” untuk menjustifikasi hawa nafsu karena setiap orang pada dasarnya berpotensi menjadi jahat maupun baik (QS As-Syams [91]: 8).
Manusialah yang menentukan pilihannya. Manusia baik bisa melawan potensi kejahatan dengan potensi kebaikannya, sedangkan yang jahat justru memperturutkan potensi kejahatan sehingga mengalahkan potensi kebaikannya. Begitu pula yang menjadikan kromosom sebagai pembenaran untuk melakukan kemaksiatan (LGBT). Padahal, Allah SWT telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik ciptaan.

Manusialah yang kemudian melakukan perbuatan hina, kemudian dijerumuskan Allah SWT ke dalam lembah yang hina (QS At-Tin [95]: 4-5). Sebelumnya perlu diperjelas di sini bahwa lesbian, gay, dan biseksual (LGB) adalah rumpun tersendiri yang sebetulnya berbeda dengan transgender. Transgender biasanya terlihat seperti waria yang diterima oleh masya-rakat.

Berbeda halnya dengan LGB yang cenderung menutup diri dan tak terlihat di permukaan. Di dalam Islam memang dibedakan antara khuntsa dan mukhannats. Khuntsa adalah orang yang terlahir dengan dua kelamin. Di dalam syariat, ketika ada dua kelamin, dilihat mana yang dominan. Kalau sama, dilihat dari mana air seninya keluar. Jika sama, dilihat kencing mana yang paling dominan.

Sedangkan mukhannats berarti ”keperempuan-perempuanan”. Secara fisik sebenarnya laki-laki, tapi sikap dan perilakunya menyerupai perempuan. Demikian pula sebaliknya. Perbuatan ini sama sekali tidak dibenarkan dalam agama karena bisa melahirkan laknat Allah (HR Bukhari, Abu Daud). Dalam konteks ini, transgender dengan berbagai bentuknya tidak dibenarkan.

Adapun lesbian dalam kaca mata Hadis disebut, sihaq. Sedangkan gay disebut, liwath. Semuanya sama-sama terlarang, apalagi biseksual. Hubungan heteroseksual saja tanpa ada ikatan pernikahan dilarang (karena disebut zina), apalagi hubungan sesama jenis, bahkan biseksual, jelas sangat terlarang. Sebenarnya penyakit seksual menyimpang (LGBT) ini bisa disembuhkan.

Di antara cara penyembuhannya sebagai berikut. Pertama, dengan mengaktifkan logika akal sehat. Menurut logika, manusia normal pada hakikatnya mengetahui kelamin dirinya. Laki-laki dan perempuan itu jelas. Orang yang menuruti hawa nafsu dengan mengikuti orientasi seksual menyimpang, berarti dia telah menyalahi logikanya sendiri.

Di antara contoh mengaktifkan akal sehat ialah membaca misalnya ayat-ayat Allah SWT tentang kodrat-kodrat manusia seperti ayat yang menunjukkan bahwa Allah telah memuliakan keturunan Adam semulia-mulianya (QS Al-Isra [17]: 70) Kedua, dengan memperbaiki keimanan dan beramal saleh. Karena, yang bisa keluar dari situ adalah orang yang beriman dan beramal saleh (QS At-Tin [95]: 6).

Di antara wujud memperbaiki iman ialah memandang bahwa tidak ada yang salah dalam ciptaan Allah SWT. Tidak ada yang keliru dari kodrat Allah SWT. Manusia hanya diminta jujur pada nuraninya sendiri bahwa Allah telah menciptakannya menjadi orang laki-laki atau perempuan, berikut semua komponen-komponen fisik dalam tubuh yang mudah dipahami.

Dengan memperbaiki iman, orang tidak akan menjadikan arus perasaan negatif sebagai pembenar untuk melakukan maksiat, lalu kemudian mengatakan; ”Diri ini perempuan, tapi sebenarnya berada pada tubuh laki-laki”, atau merasa perlu mengganti kelamin, atau transgender.

Adapun wujud amal saleh bisa dengan memperbanyak ibadah. Ibadah-ibadah sunah, zikir-zikir sunah, salat-salat sunah, puasa-puasa sunah, sedekah-sedekah sunah, silaturahmi kepada orang-orang saleh, duduk di majelis-majelis ilmu, bergaul dengan orangorang baik, dan bercita-cita memberi manfaat yang besar kepada manusia seluas-luasnya.

Ini yang senantiasa akan memotivasi kita melakukan kebajikan, dan kemudian bisa terbebas dari penyakit seksual yang menyimpang ini. Ketiga, menekan (mengendalikan) syahwat. Langkah langkah yang perlu dilakukan untuk menekan syahwat dengan jalan mengaktifkan akal sehat.

Yang dimaksud dengan menekan syahwat dan mengaktifkan akal sehat misalnya dengan bentuk menghidupkan rasa malu, menjaga kesucian diri (iffah). Misalnya, jika di rumah ada seorang anggota keluarga yang melakukan perilaku seksual menyimpang, pendekatan kasih sayang dari keluarga terdekat yang bisa memotivasi korban.

Peran strategis keluarga sangat diharapkan, terutama orang tua, saudara kandung, saudara terdekat, atau kerabat untuk senantiasa memberikan motivasi, dan diajak untuk menghadapi masa depan dengan optimistis. Keempat, memilih lingkungan sosial yang baik. Jangan memasuki lingkungan sosial yang buruk atau jangan temui teman-teman yang bisa menjerumuskan kita pada nafsu sesat atau seksual menyimpang dalam tubuh kita ini.

Lingkungan sosial ini yang paling berbahaya. Kelima, berolahraga. Lakukan olahraga renang misalnya. Olahragarenanginisangat efektifsekali. Bukanhanyauntukkebugaran, tapi juga untuk menekan keinginan-keinginan kotor dari perilaku seksual menyimpang. Selain renang, juga olahraga pernafasan kelihatan cukup efektif untuk menekan dorongan-dorongan hawa nafsu di dalam diri kita.

Keenam, makanlahmakanan yang baik. Jauhi dulu makananmakanan yang tidak sehat. Prinsipnya, ”Jadikan makanan sebagai obat, jangan menjadikan obat sebagai makanan.” Di samping itu, hindarilah makanan- makanan haram. Ini semua bisa mendorong syahwat. Ketujuh, berkonsultasi pada orang yang dipercaya.

Jadi, tidak boleh sembarang menceritakan orientasi seksual menyimpang ini kepada orang yang tidak tepat. Jika bertemu orang yang tidak tepat, akan terjadi sebaliknya. Anda akan di-bully , menjadi bahan ejekan bagi orang sekitar. Ceritakanlah kepada orang yang bisa menjaga rahasia.

Lebih baik lagi kalau datang kepada seorang psikiater atau seorang ulama yang akan sangat cepat membantu perbaikan orientasi seksual seseorang. Kedelapan, perlu juga menerapi diri dengan ruqyah. Membaca ayat-ayat ruqyah, diniatkan untuk menyembuhkan diri sendiri. Ini bagus sekali atau meminta doa dari orangorang saleh dari para ulama yang kita anggap berkualitas keimanan dan keislamannya.

Doa-doanya mudah-mudahan dikabulkan oleh Allah SWT. Sebagai penutup perlu saya tekankan, ”LGBT kalian bisa sembuh. Semua manusia memiliki potensi keburukan. Manusia yang baik adalah yang mampu melawan potensi keburukan dengan potensi kebaikannya. Bagi anak-anakku yang punya kecenderungan LGBT, mendekatlah kepada Allah SWT. Perbanyaklah membaca Alquran, biarkan malaikat-malaikat yang membantu menyembuhkan penyakit kalian.”

KH BACHTIAR NASIR
Koran Sindo, 26/02/2016
Pimpinan AQL Islamic Center,
AQL Islamic School,
Sekjen MIUMI Pusat

0 comments: