sedang aku dikepung rasa putih
terjepit di antara kerinduan dan dendam
dan marah mulai membenih
saat itu….
di masa lain, matahari tak lagi berkabut
aku membakar puncak-puncak marah
pada butir-butir pasir yang membuncah wajahmu
ah, aku dikepung kesunyian
di Parbaba, pada sebuah sore, kuingat sore lain
rinduku terbakar
aku pun terkapar
Parbaba, 23 Desember, 2015
Burung
dan Langit
aku semakin mencintai burung
megap-megap menampar langit’
menabur angin-angin patah
berkejaran dengan rinai-rinai hujan
aku semakin merindu langit
di sekujur tubuhnya ada kepak-kepak burung
memagut gerak, mencumbu diam
hingga langit ditawan malam
burung pun letih mengecup langit
dan kita menanti cerita-cerita baru
setelah malam kembali terguling
Parbaba, 23 Desember, 2015
Di
Sekujur Jasadku
lihatlah jasadku dengan matamu yang purnama
ada hati yang dikecup sunyi
ada mata yang berbuih
ada jiwa yang kosong
dan kau masih
membungkus senjaku
di tepian hari yang rahasia
engkau
menggeliat pelan
di mataku. di hatiku. di nadiku
oh, kaulah jasadku
tak bisakah kita mendulang rindu?
Harian Boho, 23 Desember, 2015
Tuhan
di Pihak Kita
berkali-kali aku mendulang ancaman. tentangmu!
aku memilih teguh
melambai pada pagi yang tak kecut
mengadu pada Tuhan yang purba
lagi-lagi aku mendulang ancaman. tentangmu!
aku tetap memilih teguh
tanpa kebencian yang terpapar
aku tahu, desahmu menjadi napasku
maka tunggulah malam memuntahkan pagi
di sana Tuhan memilin sabda
kita akan terikat pada merpati yang putih
dan, kita akan meneriaki ular-ular yang licik
sebab, bukankah Tuhan di pihak kita?
Doloksanggul, 25 Desember 2015
Dari
Bakara
dari rumah ke Bakara
ada biji-bijian berkah
ada puing-puing lara
di sekujur jalan menuju ke sana
kumelihatmu berlumur dengan anganku
lagi-lagi, menyembul dalam lara
lalu, di sebuah siang yang menukik, di Aek Sipangolu
pada seluruh tetes-tetesnya
kuselipkan kata-kata suci
di sana, namamu dan namaku menjadi hidup
ah, marilah saling memahami
sebab, di akhir lara selalu ada berkah
di ujung mencintai tak selalu membenci
masihkah kita menimbun benci?
Bakara, 27 Desember, 2015
0 comments:
Post a Comment